4 Kriptograf Tertua di Dunia di Museum Sandi Yogyakarta
Berkunjung ke Museum Sandi Yogyakarta seperti dilemparkan ke area para penjaga rahasia. Berbagai macam peralatan kriptografi atau kriptograf tersedia di museum ini. Namun yang paling menarik perhatian adalah peralatan sandi atau alat kriptografi yang ada di Ruang Sandi Global.
Di ruangan ini, setidaknya terdapat empat alat sandi cipher yang pernah digunakan di masa lalu.
Satu di antaranya adalah The Summerians.
The Summerians / Cuneiform
Bangsa Sumeria mengembangkan cuneiform dan bangsa Mesir mengembangkan hieroglyphic. Cuneiform ini merupakan tulisan paling tua dalam sejarah kehidupan umat manusia dan tidak dapat diartikan sampai dengan abad ke-19. Pertama kali ditemukan di Uruk, bentuknya seperti gambar yang melambangkan kata-kata dibuat dengan jarum dalam wadah yang terisi tanah liat basah.
Bentuk yang ditemukan di Uruk inilah yang dikembangkan menjadi bentuk baru yang dinamakan Cuneiform.
Cuneiform digunakan pada suku – suku kata yang tidak biasa untuk menyembunyikan rumusannya. Pictograms atau lukisan yang melambangkan hal yang sebenarnya, merupakan dasar dari Cuneiform. Awalnya Pictograms menyerupai benda yang mereka wakili, tetapi dengan penggunaan yang berulang akhirnya mereka dibuat dengan lebih sederhana, bahkan cenderung abstrak. Peristiwa inilah yang akhirnya mengawali Cuneiform dan bisa menyampaikan bunyi atau konsep abstrak.
Leon Alberti
Tahun 1460, Leon Battista Alberti (1404 – 1472) yang lebih dikenal sebagai arsitek renaisans menemukan sebuah alat yang berdasarkan piringan yang konsentris substitusinya adalah pergeseran relatif dua alfabet yang ditentukan oleh rotasi relatif pada dua piringan.
Bagaimana cara membuat sandinya?
- Pilih huruf pada bagian lingkaran yang akan digunakan sebagai huruf kunci.
- Tempatkan huruf kunci tersebut tepat di bawah huruf A pada bagian luar lingkaran.
- Ubah tiap huruf dan teks terang (teks yang akan disandi) dengan huruf yang berada pada bagian dalam lingkaran.
Cara membuka sandi
- Pilih huruf pada bagian dalam lingkaran yang akan digunakan sebagai huruf kunci.
- Tempatkan huruf kunci tersebut tepat di bawah huruf A pada bagian luar lingkaran.
- Ubah tiap huruf dan teks terang dengan huruf yang berada pada bagian luar lingkaran.
Keterangan :
- Abjad pada bagian luar lingkaran merupakan abjad terang.
- Abjad pada bagian dalam lingkaran merupakan abjad sandi.
Skytale Greek
Dalam kriptografi, Skytale adalah sebuah alat yang digunakan untuk menampilkan sandi transposisi. Bangsa Yunani kuno dan Sparta menggunakan sandi ini untuk berkomunikasi selama kampanye militer.
Alat tersebut digunakan untuk komunikasi antara komandan militer. Alat ini terdiri dari sebuah tongkat yang pada sekelilingnya dililitkan dengan gulungan sehelai perkamen atau kulit yang berisi pesan.
Kata-kata tersebut dituliskan sepanjang tongkat dengan satu huruf pada tiap bidang putaran.
Saat gulungan tersebut dibuka, huruf-huruf pada pesan terlihat acak dan perkamennya dikirimkan. Penerima melilitkan perkamen pada tongkat lain dengan bentuk yang sama dan pesan aslinya tampil kembali.
Penggunaan :
- Lilitkan pita pada batang yang sesuai.
- Baca teks berita pada pita yang telah dililit pada batang, searah dengan panjang batang.
Batang yang digunakan untuk membuat teks sandi harus memiliki diameter yang sama dengan batang yang digunakan untuk membuka teks sandi.
Cardan Grille
Pada tahun 1550 Girolamo Cardano (1501-1576) mengusulkan sebuah grid sederhana untuk menulis pesan tersembunyi. Dia ingin menyelubungi pesannya dalam surat biasa sehingga isi keseluruhannya sama sekali tidak terlihat seperti sandi.
Grille biasanya terbuat dari sebuah kartu yang berlubang dengan lubang di tempat yang acak. Seseorang mengambil kartu dan menaruhnya di atas halaman teks yang mengandung pesan tersembunyi, hanya membaca huruf-huruf yang terlihat melalui lubang pada Grille.
Penggunaan :
- Ambil teks yang akan dibaca sebagai teks terang.
- Tempelkan lempengan Cardan Grille di atas teks tersebut.
- Cari huruf yang sesuai dengan lubang yang ada pada lempengan tersebut hingga terbaca teks terang.
Nah selain keempat kriptograf tersebut, masih banyak lagi yang dipamerkan di Museum Sandi Yogyakarta. (*/Sumber : Museum Sandi Yogyakarta)