VIRTUAL TOUR 360 : Museum Satwa Gembira Loka
Berikut ini merupakan Virtual Tour 360 Museum Satwa Gembira Loka yang berada di area Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Anda dapat menjelajahi seluruh isi ruangan museum melalui virtual tour ini.
Sejarah Museum Satwa Gembira Loka
Pada tahun 1990 kondisi areal Kabun Raya Gembira Loka seluar 10ha, separuh di antaranya dalam kondisi rusak akibat beralihnya fungsi menjadi sarana permainan mobil kontrol dan taman anggrek yang tidak dikelola secara baik sehingga menjadi ladang alang-alang yang setiap tahunnya pada musim kemarau selalu terbakar. Sehingga pada tahun 1992, pengelola KRKB Gembira Loka menginginkan kembalinya fungsi kebun raya tersebut sebagai paru-paru kota.
Dikarenakan konsep kebun raya tidak begitu memadai sebagai pendukung paru-paru kota maka konsep yang dijalankan adalah arboretum. Perbedaan konsep arboretum dengan kebun raya yakni arboretum lebih mengutamakan keanekaragaman jenis, kerapatan, dan strata tajuk pohon.
>>> KLIK DI SINI UNTUK MEMBUKA KE VIRTUAL TOUR <<<
Pada awal mulanya, upaya yang dilaukan yakni melakukan penanaman tanaman yang memungkinkan alang-alang menjadi tidak tumbuh atau mati dengan cara menanam tanaman kompetitor berupa korobenguk. Kemudian setelah areal dipenuhi tanaman korobenguk maka dilakukan pembukaan dan dilakukan penanaman tanaman keras dengan sistem rumpang. Dengan jarak antar pohon 4 meter. Sehingga secara bertahap area dipenuhi pohon/tanaman keras yang sejenis dan secara bertahap diadakan penggantian jenis-jenis pohon lain sehingga diperoleh keanekaragaman jenis yang lebih baik. Setelah sekian waktu (18 tahun kemudian) areal telah menjadi arboretum dengan peremajaan pohon secara alami.
Pengertian
Arboretum merupakan kebun koleksi pepohonan dengan luasa tertentu berisi berbagai jenis pohon yang ditanam sedapat mungkin mengikuti habitat aslinya dan dimaksudkan sebagai areal pelestarian keanekaragaman hayati dan sedikitnya dapat memperbaiki/menjaga kondisi iklim di sekitarnya.
Selain itu, keberadaan arboretum dapat berperan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan pengembangan. Pembangunan arboretum juga ditujukan sebagai bentuk lain dari konservasi sumber daya hayati ex-situ yang aman dan efisien dalam pelestarian sumber daya genetik. Keberadaan arboretum saat ini dianggap penting baik bagi negara dan masyarakat secara umum, terutama bagi perguruan tinggi dan lembaga pendidikan secara umum, mengingat semakin berkurangnya tempat penelitian dan pengkajian ekosistem hutan bagi pelajar, mahasiswa, dan peneliti. Selain itu, keberadaan arboretum dapat dijadikan sumber pendapatan dengan turut dibudidayakannya tanaman buah-buahan atau penanaman tanaman sela bernilai ekonomi tinggi atau pemeliharaan ternak serta menjadikannya sebagai area rekreasi alami.
Potensi
Dampak yang ditimbulkan dari arboretum terhadap mikroklimat yakni meningkatkan nilai kelembaban kandungan oksigen udara dan juga mampu menahan air tanah. Fasilitas dalam arboretum berupa jalan setapak, gardu pandang, dan papan nama sebagai pengenal identitas pohon. Akibat yang ditimbulkan yakni arboretum menjadi tempat sebagai habitat berbagai jenis hewan avertebrata dan berbagai jenis hewan vertebrata.
Contoh hewan avertebrata semisal cacing, semt, jangkrik, belalang, kupu-kupu, ngengat, keong, bekicot
Contoh hewan vertebrata meliputi ikan, katak, reptilian, ular, biawak, kadal, cecak, tokek, burung, mamalia, tupai, regul, musang, trenggiling, tikus.
Selain itu terdapat pula sumber mata air alami yang difungsikan untuk keperluan penduduk sekitar.
Sebagai informasi, kami JOGJA360.NET menyediakan jasa pembuatan virtual tour 360 untuk berbagai sektor. Mulai dari pariwisata, pendidikan, pemerintahan, penjualan produk, dll. Kami telah melayani berbagai klien mulai dari pemerintahan, swasta, perorangan, komunitas, dll.
Segera hubungi kami untuk berdiskusi mengenai kebutuhan Anda berkaitan dengan pembuatan virtual tour 360, melalui WhatsApp Ini
