Virtual Tour Gua Jepang
Gua Jepang yang berada di Dusun Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman ini kemungkinan merupakan salah satu tinggalan benteng pertahanan
Di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat sejumlah bangunan pertahanan dan perlindungan yang dibangun oleh tentara pendudukan Jepang. Salah satu benteng pertahanan tersebut adalah gua.
Bangunan-bangunan gua tersebut didirikan di wilayah yang diduga memungkinkan pendaratan musuh Jepang (pasukan sekutu) yakni sekitar perbukitan di dekat Pantai Parangtritis, ,sekitar bukit Plawangan, Kaliurang dan sekiar lapangan udara Maguwo. Dapat dikatakan bahwa fungsi Gua Jepang di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
- Gua untuk kepentingan pengintaian dan penembakan
- Gua untuk pengintaian yang diidentifikasi dengan adanya menara pengintaian
- Gua untuk kepentingan logistik dan akomodasi pasukan
- Gua untuk kepentingan penyimpanan amunisi dan bunker pasukan.
Gua Jepang yang berada di Dusun Sentonorejo, Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman ini kemungkinan merupakan salah satu tinggalan benteng pertahanan yang bertujuan untuk menjaga keselamatan fasilitas vital yakni lapangan udara Maguwo (Adisucipto).
Pemilihan lokasi ini kemungkinan karena letak Dusun Sentonorejo yang tidak terlalu jauh dari Lapangan Adisucipto yang berjarak sekitar 10 kilometer. Selain itu hal ini didukung pula dengan keadaan geografis yang merupakan daerah perbukitan.
Menurut Atmosentono (salah satu romusha yang terlibat dalam pembuatan gua), dikatakan bahwa gua ini digunakan untuk gudang amunisi. Hal ini dapat dilihat dengan dibuatnya pintu di keempat lubang masuk yang terbuat dari baja.
Dengan adanya bukti tersebut, bisa dikatakan bahwa tentara Jepang menjaga dengan ketat, garis pantai, celah-celah di sekitar pegunungan dan dataran rendah, baik itu di bagian sisi selatan, barat daya maupun di sebelah barat. Hal ini dilakukan dalam upaya operasi pertahanan wilayah regional yang dilakukan secara taktis dan sistematis.
Dengan demikian mereka terus berusaha untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya dengan membuat fasilitas militer yang solid.
Tentang Gua Jepang, Sentonorejo, Berbah
Gua Jepang di Sentonorejo, Berbah dibuat dengan memanfaatkan batu kulit cadas yang mempunyai ketinggian 8 meter. Gua ini mempunyai 4 lorong pintu masuk menghadap ke barat. Pada bagian pintu diperkuat kusen pintu.
Secara keseluruhan lebar keempat gua dari utara ke selatan adalah 28 meter.
Penamaan gua diurutkan dari lorong sebelah utara ke selatan dengan urutan nama Gua I, Gua II, Gua III, dan Gua IV. Jarak antara Gua I dan Gua II selebar 6,23 meter, antara Gua II dan Gua III selebar 6,24 meter dan jarak antara Gua III dan Gua IV sampai jalan kampung yakni selebar 9 meter.
Dengan penjelasan rinci sebagai berikut ;
Gua I
Bagunan gua menghadap ke barat dengan lebar pintu dan lebar ruangan 1,95 meter, tinggi pintu 2 meter dan panjang gua 39.40 meter. Pada bagian pintu terbuat dari pasangan bata.
Selain itu pada bagian bawah sepanjang dinding gua terdapat ceruk-ceruk dengan ukuran yang berbeda-beda. Ukuran ceruk terdiri dari ukuran yaitu tinggi, sedang dan kecil. Ceruk yang tinggi kemungkinan dimanfaatkan untuk berlindung dengan posisi tubuh berdiri, sementara ceruk ukuran sedang kemungkinan dimanfaatkan untuk berlindung dengan posisi tubuh jongkok.
Adapun bagian atap rata, tanpa dilepa kecuali pada bagian dekat pintu.
Di dinding sisi selatan yang berjarak dari pintu gua sepanjang 14,70 meter terdapat lorong yang menghubungkan ke Gua II dengan lebar lorong 2,30 meter dan panjang lorong 5 meter.
Gua II
Bangunan Gua II ini sejajar dan berhubungan dengan Gua I dengan ukuran panjang gua 17 meter dan mempunyai pintu masuk dengan lebar 1,95 meter, tinggi 2 meter. Lorong yang menghubungkan dengan Gua I berukuran 2,30 meter dengan jarak dari pintu masuk adalah 14,70 meter.
Kondisi dinding sama dengan Gua I, yakni mempunya ceruk yang berbeda-beda ukurannya dengan jarak yang tidak sama pula. Secara keseluruhan ruangan gua tidak hanya selebar 1,95 meter tetapi pada jarak 6,25 meter sehingga lebar ruangan adalah 4,40 meter sampai kedalaman gua 17 meter.
Pada ruangan bagian dalam terdapat bekas rel lori dengan lebar 1,05 meter dan panjang 4,20 meter. Pada dinding selatan terdapat lorong yang menghubungkan dengan Gua III.
Gua III
Bangunan Gua III sejajar dan berhubungan dengan Gua II dengan ukuran panjang dua 39,40 meter dan mempunyai pintu masuk dengan lebar 1,95 eter, tinggi 2 meter. Lebar ruangan Gua III adalah 1,95 meter. Kondisi dinding sama dengan Gua I dan Gua II.
Pada jarak 14,80 meter terdapat lorong yang menghubungkan Gua I, Gua II dan Gua IV dengan lebar 2,30 meter.
Gua IV
Keberadaan Gua IV tidak tampak dari luar sebab pintu masuk tertutup tanah. Dengan keadaan demikian, kondisi gua menjadi tidak terawar dan banyak kelelawar yang bersembunyi di dalam ruangan ini. Gua IV dihubungkan dengan lorong 2,30 meter. Gua IV sejajar dengan Gua II dengan lebar pintu 1m95 meter dan panjang gua 17 meter.